LEWOTANA ADALAH KEYAKINAN LAMAHOLOT YANG HAMPIR DI LUPAKAN

    LEWOTANA MOLO GO DORE


Gadis Lamaholot
   
OLEH :AB 
            https://my.w.tt/WpZTIVG83P

 đŸ”…Mengenal etnis Lamaholot di pulau Flores timur,Adonara Solor dan Lembata.đŸ”…

  Etnis Lamaholot yang Meliputi pulau Flores timur,Lembata,Adonara dan solor, Telah memiliki sebuah kepercayaan yang kuat melekat melebihi kepercayaan kepada Agama moderen saat ini.
Agama seperti Nomor Dua di dalam Suku ini.
  Contohnya,andaikan saja seseorang melakukan kesalahan yang besar seperti menghilangkan nyawa orang lain,maka masyarakat lamaholot lebih memilih berdamai menggunakan kepercayaan Adat mereka,dibandingkan berdamai dengan Agama yang di anut mereka.
Mereka menyebutnya dengan "Tula ekan/Hua Hobi"

  Di sini sebenarnya saya mau mengungkapkan bahwa,mereka sebenarnya telah membentuk suatu kepercayaan dari dahulu kala.Mereka menyebutnya dengan nama Lewotana.Kepercayaan ini tumbuh kuat di tengah pengaruh jaman moderen.

  Dalam masyarakat Lamaholot,Untuk melakukan sesuatu atau berpergian jauh,mereka selalu meminta Perestuan atau pertolongan  dengan kepercayaan Lewotana.
  Contoh kata-kata mantra atau doa yang sering di ucapkan adalah sebagai berikut :

  1.Lewotana molo go dore,Artinya :
   "Lewotana Engkau di depan Setiap langkah Ku "

 2.lewotana jadi balik kame,na tuho lIpan kame.Artinya:
   "Lewotana Melahirkan kita,akan membesarkan kita "

   3.Lewotana liko lapak wahan kae, Artinya :
   "Lewotana Lindungilah kami semua"


  hal ini mereka lakukan sejak dahulu kala sebelum Datangnya agama Moderen seperti :Islam,Kristen,Hindu dan Budha.
  Lewotana adalah sakral bagi suku Lamaholot, mereka telah hidup dengan kepercayaan lewotana bertahun-tahun Bahakan berabad-abad hingga kini.
   Arti Dari kata  Lewotana sebagai berikut :
Lewo artinya Daerah Asal dan  Tana artinya Tanah atau bumi.Jadi Lewotana artinya tempat atau daerah asal.
  Dalam kepercayaan Lewotana,tidak ada yang namanya penciptaan.Mereka percaya bahwa bumi terbentuk dengan sendirinya.
 Contoh  untuk meyakini hal ini dari kata dalam ungkapan mereka sebagai berikut :

 1.buta Bete Walan mara
    Tana Tawa Ekan Gere

   *artinya :

 "terbukanya tanah(peresapnya air)     dan surutnya air di permukaan bumi serta
Awal timbulnya tanah dan Tumbuh-tumbuhan"

Sedangkan awal datangnya manusia dan hewan,sesuai dengan apa yang di ceritakan dari marga/suku mereka masing-masing.

 Masyarakat Lamaholot percaya bahwa Lewotana memiliki kekuatan magis begitu kuat,sehingga Melanggar larangan Dari Lewotana adalah Seperti Menggali kuburan sendiri.
Masyarakat Lamaholot percaya bahwa melanggar sesuatu yang di Larang Lewotana akan ada Karma atau kutukan di hari kemudian.
Karma itu akan berlaku sampai kita benar-benar mengakui kesalahan dan berdamai dengan nya.Mereka Menyebut kutukan atau karma dalam bahasa Lamaholot dengan(Tupa).
Hal  ini telah terbukti sejak dahulu kala hingga kini.
    Kutukan atau Karma itu akan hilang jika kita mengakui kesalahan itu dan berdamai dengan tulus.Karena itu adalah jalan satu-satunya sebelum kita binasah.
   Masyarakat Lamaholot cenderung memilih berdamai menggunakan Kepercayaan Lewotana di bandingkan dengan Agama. Biasanya perdamaian ini di pimpin oleh Orang yang benar-benar paham tentang Lewotana.Pemimpin ini sebagai pengantara pembawa Doa atau mantra.Mereka menyebutnya dengan Molan.
   Menjadi seorang Molan tidak sembarang orang.Menjadi Molan adalah orang yang Benar-benar tahu akan Tata cara dan Mantra atau doa yang akan di ucapakan.Menjadi Molan bukan dengan Berguru atau Belajar.Tetapi ,Menjadi Molan adalah Orang yang memliki karunia yang hadir Secara sendirinya di dalam diri orang tersebut.
   Molan adalah pemimpin suatu Ritual.
Ritual-ritual itu contohnya sebagai berikut :
Ritual mendatangkan Hujan
Ritual Atas hasil panen
Ritual perdamaian
Ritual sebelum Melakukan pesta Adat,Dan lain-lain.
Dalam kepercayaan Lewotana,Molan memiliki peran yang sangat penting setelah Tuan Tanah (lewo alewen)Suku penguasa di daerah tersebut.
    Dalam  Kepercayaan Lewotana,mereka juga memiliki doa-doa atau mantra-mantra sama seperti doa-doa pada agama Moderen saat ini.
Tata cara dan doa -doa dalam Kepercayaan Lewotana,tidak tertulis seperti agama moderen pada umumnya.Tetapi,di ajarkan (Nuan Nuru) dan di ceritakan (Genang Koda)kepada generasi ke generasi (Nuba Nara).

  Masyarakat Lamaholot menyembah Para terdahulu mereka, Mereka menyebutnya dengan (AmaKaka).
Dalam kepercayaan Lewotana,
Ama artinya bapa atau kepala
Kaka artinya awal atau terdahulu datang ke Lewotana.

 Amakaka adalah pendahulu atau tertua.Amakaka adalah Intisari dari dari Lewotana.Amakaka di percayai bersemayam di sudut kanan(Rie wanan) dan sudut kiri (Rie mekin)di dalam Rumah Sakral (Koker bale).


    Masyarakat Lamaholot percaya bahwa,orang-orang yang telah meninggal memiliki hidup yang senang dan bahagia di alam lain.Alam lain ini ada di dunia.Tetapi, tidak kelihatan. mereka menyebutnya dengan nama Foko


 Foko adalah tempat orang yang sudah meninggal.

Kewokot adalah masyarakat yang mendiami Foko

Fokoten adalah makanan untuk kewokot.

    Masyarakat Lamaholot tidak percaya akan adanya neraka.Karena dalam kepercayaan mereka,dosa atau pelanggaran yang di lakukan oleh mahkluk hidup,akan menghukum orang yang bersangkutan selama masih hidup atau keturunan yang masih hidup(mereka percaya tidak ada penghukuman atau siksaan setelah mati). Artinya setelah manusia mati tidak ada beban selain tidur tenang di dalam tanah.
  Hukuman atau karma berlaku bagi orang yang hidup tidak untuk orang mati.
 Hukuman itu akan hilang sendirinya bila orang bersangkutan atau keturunannya mengakui kesalahan nya dan bersedia untuk berdamai dalam kepercayaan Lewotana.Mereka menyebut Acara perdamaian dalam bahasa mereka (Tula Ekan )dan  Menyucikan diri  ( Hua Hobo).
  Acara Tula Ekan dan Hua Hobo adalah acara Pendamaian dan menyucikan diri dari segala kesalahan dan dosa.
  Dalam perayaan Tula Ekan dan Hua Hobo biasanya mereka mengurbankan beberapa ekor  ternak yang di masak tanpa bumbu, dan di cicipi oleh seluruh orang yang menghadiri acara itu.

  Masyarakat Lamaholot juga percaya kepada Takdir atau dalam bahasa mereka (Neng Ngen).Neng ngen  adalah suatu peristiwa atau kejadian karena pilihan makhluk itu sendiri.

 Kepercayaan Lewotana,telah mengakar dalam daging Generasi ke Generasi .Walaupun kini mereka banyak  memilih untuk memeluk agama moderen,tetapi Bagi mereka kepercayaan Lewotana adalah Tembok kekuatan dan perisai mereka.Kini Lewotana berjalan beriringan dengan agama moderen.

  Lewotana memiliki struktur organisasi yang tidak tertulis sbb:

1.Tuan Tanah (lewo alewen)
   Suku penguasa dalam suatu daerah
2.tabib/Guru supernatural (Molan)
 
 3.pelayan ( Tukang Fina)

 4.prajurit (Temuku)

5.budak(Kuna Nawa)

  Dalam Keyakinan Lewotana Juga, mereka telah memiliki hukum serta sanksi yang telah di tentukan apa bila seseorang melanggarnya.
Besar kecilnya sanksi sesuai pelanggaran yang di lakukan sang pelaku tersebut.

*Sebagai contoh sbb:

  Misalnya menghamili orang di luar nikah atau dalam bahasa Lamaholot nya(Gowa Sagi).Akan di denda berupa 1 (satu)batang gading gajah.Dan ada beberapa sanksi lainya jika kita melanggar nya.


   Lewotana seperti organisasi atau kelompok bayangan.Tak terlihat namun ada dalam sanubari generasi (Nuba Nara)orang Lamaholot.
    Kini banyak keyakinan luar merajainya.Namun,Lewotana seperti tidak akan di lupakan.Lewotana tetap Di yakini sampai selamanya.
   pemerintah membatasi keyakinan dan hanya beberapa keyakinan saja yang di akui.Namun, dalam Keyakinan pada Lamaholot menyala semacam api.Api belum mati.Tetap di sini,di hati ini.
 


#catatan : Entahlah,ketika anda mati,Di saat itulah anda tahu agama mana yang benar.
Tapi,untuk keyakinan Lewotana,Saat ini juga mata melihat,telinga mendengar dan hati merasakan  dengan sendirinya bagaimana kekuatan Lewotana itu.
ANDA MELANGGAR ..? SAMPAI 7 KETURUNAN SEKALIPUN DIA TETAP akan BERLAKU.


         # LEWOTANA GOEN #






Comments

Popular posts from this blog

Kamus Bahasa Lamaholot dan Artinya.

SEJARAH KAMPUNG LEWOHALA DAN RIANG EBAK