INDONESIA DARURAT WISATA TRADISI




  Indonesia memiliki suku terbanyak di dunia.Dan di satukan dalam semboyan" Bhineka Tunggal Ika."
Dari setiap suku memiliki tradisi dan kepercayaan yang sangat unik sesuai daerah masing masing.Salah satunya adalah tradisi Larung sesaji.
 Jika di Aceh di Sebut dengan"Kenduri Laot," di Malang di sebut dengan "Korowelang."Dan jauh ke timur Indonesia, tepatnya di kecamatan Ile ape,kab Lembata,NTT masyarakat menyebutnya dengan"Lo Tena."
Lo Tena

     Acara lo Tena  adalah acara setiap tahun pada saat musim hujan sekitar bulan Desember sampai bulan Maret.
Dari namanya Lo artinya Lepas atau melepaskan dan Tena artinya Perahu layar.Jadi Lo Tena adalah pelepasan perahu layar.
Tradisi Lo Tena ini bertujuan untuk Mendatangkan hujan,Menolak bala dan syukuran tahunan.
Lo Tena di pimpin oleh Tuan Tanah (lewo alewen) dan bantuan prajurit atau dayang-dayang(tukan fina) dalam daerah itu.

   Lo Tena sebenarnya adalah hari Sakral seperti hari puasa pada agama moderen.Setelah perahu layar itu di lepaskan di tengah laut maka,di daerah tersebut seperti daerah mati.Dimana masyarakat tidak akan bekerja,bahakan membunyikan suara atau menyalakan api di luar rumah pun di larang.Ini berlaku sampai beberapa hari.Melanggar peraturan ini maka pelanggar akan di beri sanksi berupa penyembelian ternak milik si pelanggar untuk memberimakan ke seluruh penghuni daerah tersebut.Peraturan ini berlaku dari turun-temurun.Dalam kepercayaan mereka yang di sebut (Lewotana).
Lewotana adalah sebuah kepercayaan kuno seperti Hindu dan budha.Kepercayaan ini telah ada sebelum agama moderen masuk ke wilayah mereka.
Keprcayaan Lewotana ini meliputi daerah Flores timur,Solor, Adonara dan Lembata.

 Namun,umat beragama di Indonesia belum memahami betul mengenai esensi ajaran mereka yang paling pokok.baik masyarakat ataupun pemerintahanya.

Dari segi masyarakat menganggap Lo Tena/pelepasan perahu adalah bentuk syukur kepada Tuhan mereka.

Dari segi Pemerintah daerah memandang tradisi-tradisi tersebut sebagai lahan pengembangan daerah dengan mengesampingkan dampak negatif yaitu dapat menggerus prinsip prinsip agama. Jika suatu daerah menjadikan acara tahunan dengan berhasil dan memancing banyak pengunjung, hal ini akan menarik daerah-daerah lain untuk melakukan hal yang sama. untuk mempertahankan tradisi ini bagaimana jika,dirgahayu suatu kota diadakan Lo Tena.

   Taan onek Tou Gelekat Lewotana



Comments

Popular posts from this blog

Kamus Bahasa Lamaholot dan Artinya.

SEJARAH KAMPUNG LEWOHALA DAN RIANG EBAK

ARTI DAN FUNGSI DARI TARING GAJAH BAGI Orang Flores, Adonara , Solor dan Lembata